Jumat, 16 Desember 2016

10 HAL UNIK YANG PERLU DIKETAHUI JIKA MEMILIH SMK




Like it or not, anak SMK seringkali dipandang sebelah mata. Ciyan, ya? Anak SMK malah selalu ditanya, “Kenapa masuk SMK, sih?” seumur hidupnya. Yang paling menyakitkan, sih, kalau anak SMK dikira masuk SMK karena nggak lolos masuk SMA idaman. SMK dianggap pacar pelarian, karena cintanya kadung ditolak SMA idaman *kemudian syuting sinetron*

Mungkin ada anak SMK yang begitu, tapi nggak semua, sob. Saya adalah salah satu lulusan SMK yang menikmati masa-masa bersekolah di sana. Dan menurut saya, berikut adalah 10 hal unik yang cuma dirasakan anak SMK.

1. Harus langsung pilih jurusan, dan langsung disuruh tes masuk yang susah
Anak SMK memang sudah harus menentukan jurusannya sejak awal masuk sekolah. Setelah menentukan jurusan pun, mereka harus menjalani berbagai ujian masuk yang susah dan kompetitif, apalagi kalau mau masuk SMK favorit.

Beberapa diantaranya adalah ujian tertulis, tes tinggi badan (untuk jurusan Perhotelan), tes kesehatan termasuk tes buta warna (untuk jurusan Tata Busana) dan tes alergi (untuk jurusan Tata Boga), wawancara, serta psikotes kepribadian minat dan bakat. Biasanya rangkaian ujian ini dilakukan oleh SMK yang sangat mementingkan kompetensi lulusannya.

2. Cuma belajar pelajaran IPA, IPS, Bahasa dan Komputer secara mendasar, tetapi pulang sekolahnya tetap aja jam 6 sore.
Di SMK, materi pelajaran umum seperti IPA, IPS, Bahasa dan Komputer nggak sebanyak di SMA. Bahkan mata pelajaran umum tersebut cuma dipelajari dasar-dasarnya aja, nggak sampai mendalam. Kenapa? Karena fokus anak SMK adalah mata pelajaran produktif jurusannya masing-masing. Misalnya, anak Tata Boga ya fokusnya belajar masak.

Jadi, anak SMK tetap baru pulang sekolah jam enam sore, sob. Capek otak, capek fisik, capek semuanya, deh. Tapi, sisi postifinya, mental anak SMK jadi seperti baja. Ketempa abis!

3. Punya seragam praktek yang keren dan Instagram-able
Di SMK, materi pelajaran umum seperti IPA, IPS, Bahasa dan Komputer nggak sebanyak di SMA. Bahkan mata pelajaran umum tersebut cuma dipelajari dasar-dasarnya aja, nggak sampai mendalam. Kenapa? Karena fokus anak SMK adalah mata pelajaran produktif jurusannya masing-masing. Misalnya, anak Tata Boga ya fokusnya belajar masak.

Jadi, anak SMK tetap baru pulang sekolah jam enam sore, sob. Capek otak, capek fisik, capek semuanya, deh. Tapi, sisi postifinya, mental anak SMK jadi seperti baja. Ketempa abis!

4. Bisa berkarya sepuasnya di mata pelajaran produktif
Di SMK, meskipun mata pelajaran produktif bisa menghabiskan tiga sampai empat jam per hari, murid-muridnya tetap semangat mempelajarinya, karena mereka senang bisa berkarya sepuasnya. Kadang mereka malah bisa ngejual karya prakteknya ke teman-teman yang beda jurusan.

Misalnya, anak Tata Boga bisa ngejual cupcake-nya ke anak Tata Busana, sementara anak Tata Busana bisa ngejual baju karya mereka ke anak Tata Boga. Bagi anak SMK, latihan jadi entrepreneur dimulai dari muda, sob!

5. Berkesempatan merasakan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Anak-anak SMK biasanya wajib ikut sebuah program bernama Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama tiga bulan. Kurang lebih seperti magang atau Kuliah Kerja Nyata, gitu. Jadi selama tiga bulan tersebut, mereka nggak sekolah, tetapi bekerja. Kerja beneran gitu, lho, sob, dan musti ngerasain ketemu klien, dimarahin bos dan (untungnya) digaji. Persis seperti di dunia kerja sesungguhnya.

6. Merasakan ujian dobel
Di SMK, Ujian Akhir Nasional tetap harus diikuti. Namun setelah UAN, anak SMK masih harus melewati ujian kompetensi. Sebagai contoh, siswa SMK jurusan Tata Busana harus bikin fashion show sendiri, lho! Ujian kompetensi ini juga akan menentukan kelulusan siswanya *lap keringat*

7. Punya kemampuan yang lebih praktikal
Anak SMK sudah pasti punya kemampuan praktikal sesuai jurusannya masing-masing. Saking skilful-nya, kadang-kadang siswa SMK kelas tiga sudah mulai nerima pekerjaan freelance sesuai keahlian masing-masing, lho. Ada yang nerima pembuatan kebaya, pesanan katering, bahkan ada yang sudah diminta untuk mengurus administrasi dan kesekretariatan di kantor kecil.

8. Lomba Kompetensi Siswa
Setiap tahun, Dikti mengadakan Lomba Kompetensi Siswa untuk siswa SMK, dan ini adalah ajang yang sangat dinantikan oleh siswa SMK se-Indonesia Raya. Jadi, para pelajar SMK di setiap kota di Indonesia akan disaring sesuai jurusannya masing-masing. untuk ikutan lomba kompetensi ini. Skalanya nasional, lho, bahkan global! Dan pemenangnya, akan lebih mudah jika ingin mengambil sertifikasi kompetensi yang setara dengan Diploma 1. Seru ‘kan? Ajang ini makin terasa seru, karena pesertanya jadi bisa ketemu kontingen dari berbagai wilayah.

9. Kalau mau kuliah lagi, ya tinggal kuliah aja
SMK memang dirancang agar lulusannya bisa langsung terjun ke dunia kerja. Tapiii kalau seorang 
lulusan SMK ujung-ujungnya mau lanjut kuliah, ya kuliah ajaaa… SMK nggak pernah memberatkan lulusannya untuk meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, kok.

Trus, kalau lulusan SMK mau ngambil jurusan kuliah yang nggak nyambung dengan jurusan SMK-nya, ya nggak apa-apa juga. Ilmu spesialisasi yang ia dapat saat sekolah di SMK nggak akan jadi sia-sia, kok.

10. Punya teman-teman yang suportif dalam mengerjakan tugas
Berbeda dengan kebanyakan SMA, di SMK nggak ada sistem ranking. Yang ada cuma nilai standar untuk lulus mata pelajaran produktif. Sehingga murid-murid SMK akan saling bahu membahu untuk lulus bareng. Malah biasanya, anak-anak SMK sangat solider dan nggak mungkin membiarkan temannya terpuruk sendirian dalam mengerjakan tugas.

Dan jaman saya bersekolah dulu, saya dan teman-teman nggak pernah menilai seseorang bodoh atau pintar, tetapi passionate atau nggak. Sejujurnya, nih, tanpa teman-teman SMK saya, I am nothing. So yes, saya sayaaaaang banget sama teman-teman SMK saya!


Sumber : Youthmanual


BAGAIMANA PROSPEK KERJA LULUSAN FARMASI




Dalam bidang farmasi, ilmu yang dipelajari berupa ilmu untuk membuat sediaan farmasi yang baik (Farmasetika, Bioteknologi Farmasi, Teknologi Sediaan Padat, Analisis Sediaan Farmasi, dll). Tidak sekedar itu, farmasi juga mempelajari ilmu yang berkaitan dengan tubuh manusia baik anatomi, fisiologi, patofisiologi, dll seperti ilmu biomedik, biologi sel dan molekuler, biokimia, patobiokimia, dll. Beberapa ilmu lain yang dipelajari antara lain farmakologi, farmasi fisika, mikrobiologi, dll. 

Peluang Kerja Untuk Lulusan Farmasi

Peluang kerja yang tersedia untuk jurusan farmasi bisa dikatakan cukup menjanjikan. Mengingat keahlian di bidang farmasi juga diharuskan memenuhi kriteria tertentu, maka lulusannya pun memang banyak diserap oleh lapangan kerja, bahkan ada beberapa mahasiswa terbaik yang sebelum lulus sudah banyak dipesan oleh berbagai perusahaan farmasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh HESA, sebanyak 94 persen lulusan farmasi dan yang berkaitan dengan kesehatan maupun obat-obatan akan dengan cepat memperoleh pekerjaan. Dan berikut ini kami akan berbagi beberapa tempat kerja yang cocok untuk mereka lulusan farmasi.

Pegawai Instansi Pemerintahan

Sarjana farmasi sangat dibutuhkan oleh berbagai instansi kesehatan semacam Apotek, Rumah Sakit, maupun Puskesmas.

Biasanya, para lulusan farmasi akan dipekerjakan sebagai tenaga apoteker, atau sebagai pengembang, pengolah, peracik, atau pun pengamat obat-obatan.

Bagi mereka lulusan bidang farmasi juga tersedia peluang kerja di instansi-instansi pemerintahan non-rumah sakit, seperti pada Dinas Kesehatan, Departemen Kesehatan, dan juga Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan.

Selain itu, ada juga lulusan farmasi yang ditempatkan sebagai pengolah dan pengamat obat-obatan serta di bagian administrasi pelayanan obat pada instansi kesehatan Polri dan TNI.

Tenaga Pengajar Dan Instansi Penelitian

Peluang kerja bagi lulusan farmasi juga tersedia di bidang pendidikan, misalnya dengan menjadi dosen bidang farmasi, namun biasanya untuk bisa menjadi tenaga pengajar pada suatu Perguruan Tinggi Anda diharuskan menempuh pendidikan lagi minimal S2 bidang farmasi.

Jika anda merupakan seorang yang ingin menemukan sesuatu yang baru dalam dunia kesehatan, anda sebagai lulusan farmasi juga dapat menjadi peneliti.

Penelitian yang dilakukan sudah pasti penelitian mengenai obat­obatan. Anda dapat mencalonkan diri sebagai peneliti di sebuah instansi penelitian.


Industri Dan Perusahaan Swasta

Lapangan kerja bagi lulusan jurusan farmasi juga terbuka lebar dalam bidang perindustrian. Banyak industri atau perusahaan baik dalam maupun luar negeri yang bergerak di bidang kesehatan dan produksi obat-obatan membutuhkan tenaga-tenaga farmasi yang mumpuni.


Beberapa perusahaan bidang industri biologi dan obat-obatan yang sering membuka lowongan di bidang farmasi di antaranya Bayer, Kalbe Farma, dan Mead Johnson.


Sedangkan, ada juga beberapa perusahan industri makanan yang juga menyediakan lapangan kerja bagi lulusan farmasi seperti Orang Tua Group, Indofood, Nestle, dan Wingsfood.


Kemudian untuk bidang industri kosmetik di antaranya yaitu Martha Tilaar dan Mustika Ratu. Sedangkan untuk industri obat tradisional dan jamu, antara lain Sido Muncul, Nyonya Meneer, Air Mancur, dan Jamu Jago.


Dan selanjutnya untuk bidang industri perdagangan biasanya lulusan farmasi akan ditempatkan sebagai penjamin mutu standar keamanan dan kualitas obat-obatan maupun alat kesehatan.


Itulah beberapa peluang kerja yang tersedia bagi lulusan farmasi, mulai dari instansi pemerintahan, kesehatan, industri, maupun peneliti.


Bagi Anda yang berminat untuk masuk dalam jurusan farmasi haruslah memiliki kemampuan matematika yang baik sebagai penunjang pembelajaran di jurusan farmasi.


Jurusan farmasi juga sangat cocok bagi mereka yang senang dengan pelajaran yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan alam.

Terdapat beberapa mata pelajaran yang sangat mendukung seleksi dalam jurusan farmasi, antara lain Biologi, Kimia, Fisika, Matematika, Ujian Kognitif, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia.

Setidaknya, bagi Anda yang berniat untuk melanjutkan kuliah di jurusan farmasi harus mempunyai nilai minimal 7 untuk setiap mata pelajaran tersebut.


Di samping itu, bagi Anda yang mempunyai masalah buta warna maka akan dipastikan tidak bisa menempuh pendidikan di bidang farmasi.

Dan bagi pembaca sekalian yang bekerja di rumah atau wirausaha pun bisa mengupayakan menjadi apoteker. Setelah lulus sarjana farmasi, kamu bisa kuliah profesi apoteker (Apt.) selama satu tahun. Setelah itu, mengucap sumpah apoteker dan mendapat surat izin praktik buka apotek. Saat ini apoteker di Indonesia hanya ada sekitar 50 ribuan orang, sedangkan rasio apoteker di Indonesia dengan kebutuhannya adalah 1 berbanding 8000. Maka peluang kerja pembaca sebagai seorang apoteker dan farmasis masih sangat besar. 

Sumber:
http://zmurah.com/peluang-prospek-kerja-kuliah-lulusan-fakultas-jurusan-farmasi/


Kamis, 15 Desember 2016

KEUNGGULAN DAN SUKA DUKA KULIAH DI BIDANG FARMASI




Farmasi adalah salah satu bidang professional kesehatan yang mengkombinasikan ilmu kesehatan dan ilmu kimia.

Bidang profesi farmasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan serta efektivitas dalam pemakaian obat-obatan.

Pada praktiknya, profesi farmasi mempunyai ruang lingkup dalam penyediaan dan peracikan obat, dan juga dalam hal pelayanan terhadap pasien baik pada layanan klinik, keamanan penggunaan obat-obatan, evaluasi efikasi, serta pemberian informasi obat.

Dalam pendidikan tinggi, farmasi merupakan jurusan yang berkaitan dengan ilmu kedokteran dan ilmu kimia.

Bila ilmu kedokteran mungkin akan lebih memfokuskan diri dalam upaya penanganan atau penyembuhan pasien secara langsung.

Sedangkan pada jurusan farmasi fokusnya lebih kepada obat-obatan yang dapat berguna dalam penyembuhan pasien.

Dalam ilmu farmasi, kita akan mempelajari berbagai hal mulai dari pembuatan obat, ramuan tradisional, cara kerja obat di dalam tubuh, pelayanan obat kepada pasien, dan famasetika.

Termasuk juga belajar tentang cara menjelaskan atau memberikan informasi yang dapat diterima dengan mudah oleh pasien mengenai tata cara konsumsi (pemakaian) obat yang benar, indikasi, dan efek samping dari obat tersebut.

Gelar Amd.Far akan didapatkan oleh mereka yang lulus dari jurusan D3 farmasi. Sedangkan bagi yang lulusan S1 farmasi maka akan memperoleh gelar S.Farm (Sarjana Farmasi), dan juga biasanya akan ditambah gelar profesi Apoteker (Apt.) di belakang S.Farm.

Dalam jurusan farmasi sangat mengutamakan kemampuan analisis. Sebab, mereka yang lulus dari pendidikan farmasi ini akan bekerja pada industri farmasi yang membuat mereka harus bersentuhan dengan obat-obatan dan bahan kimia.

Profesi seperti ini membutuhkan ketekunan ketelitian dan juga kesabaran. Calon mahasiswa farmasi harus mempunyai karakter tersebut dalam diri mereka.

Mereka akan dihadapkan oleh banyak penelitian, hafalan, serta praktik kerja di industri farmasi selama mereka menempuh pendidikan di jurusan farmasi.


Sebuah Kisah Suka Duka dari Mahasiswa dari Jurusan Farmasi

FARMASI ANTARA ILMU DAN PROFESI

Sampai saat ini saya masih merasa luar biasa bisa lulus tepat waktu, 4 tahun program sarjana farmasi dan setahun program profesi apoteker. Saat lulus SMA bertahun silam (jadi merasa tua, hehehe…) juga tidak pernah terpikirkan sedikitpun untuk kuliah jurusan farmasi. Saya terjebak, tersesat, ajaibnya selamat sampai akhir.


Saya bukan pecinta Kimia, saya pecinta Biologi (khususnya Genetika), dan saya shock ketika tersesat di fakultas farmasi. Full chemistry. Jadi bagi yang tidak suka kimia, pikirkan lagi deh sebelum memilih jurusan ini. Farmasi secara sederhana mempelajari tentang obat obatan, lulusannya akan menjadi seorang Farmasis yaitu seorang ahli obat.

Di Universitas Airlangga (Unair) sendiri tidak ada penjurusan, semuanya bidang farmasi dipelajari saat S1, barulah saat profesi apoteker dibagi menjadi 2 peminatan, bidang Industri dan Rumah Sakit.

Mata kuliah semester 1 masih seputar ilmu dasar seperti, Matematika dan Statistika Dasar, Kimia Dasar, Fisika Dasar, Biologi Dasar, dan sejenisnya. Satu satunya mata kuliah yang mulai berbau kefarmasian hanyalah Falsafah Kefarmasian, singkatnya tentang filosofi ilmu dan sejarah kefarmasian, termasuk juga pengenalan konsep pharmaceutical care.

Semester selanjutnya dipenuhi mata kuliah kefarmasian yang sebagian besar merupakan mata kuliah sekuel, sebagai contoh mata kuliah Prescription atau ilmu resep yang sampai tingkat IV, untuk bisa lanjut Prescription II harus lulus dulu Prescription I, dan seterusnya. Dari mulai Kimia Analisis (pengenalan zat kimia dan berbagai metode analisis), Kimia Organik (mempelajari struktur Kimia, paling sulit buat saya), Kimia Sintesis (tentang proses sintesa zat kimia), Botani Farmasi (mempelajari bahan alam), praktikum ke praktikum adalah makanan sehari hari selama 8 semester. Selain ilmu kefarmasian, juga mempelajari sedikit ilmu kedokteran: Fisiologi-Fatofosiologi, Anatomi Histologi, Perilaku Manusia, Biokimia, Farmakologi Toksikologi, dan Mikrobiologi.

Belum lagi mata kuliah klinis seperti Farmakokinetika, Farmakoterapi yang secara sederhana adalah mempelajari bagaimana obat bekerja didalam tubuh. Ditambah lagi mata kuliah farmasetika yang mempelajari teknik pembuatan sediaan farmasi dari mulai solida (sediaan padat, misal tablet), semisolida (seperti cream, gel), liquida (seperti sirup), dan juga sediaan steril.

Kuliah Farmasi harus siap kehilangan lebih banyak waktu hang out, tugas yang menumpuk, laporan praktikum yang kadang bisa dikerjakan sampai jam 3 pagi, begadang menjelang UTS maupun UAS karena banyaknya materi yang harus dipelajari. Fakultas saya tidak ada semester pendek, jadi kalau tidak lulus ujian hanya 2 pilihan: remedial (itupun untuk mata kuliah tertentu ada yang tidak menerapkan remidial) dan mengulang lagi (untuk mata kuliah yang disertai praktikum tidak lulus berarti mengulang).

Tapi bukan berarti juga kita terus berkutat dengan diktat yang tebalnya melebihi 7 buku serial Harry Potter dijadiin satu ya, saya masih sempat kok mencuri waktu untuk bersenang senang seperti jalan di mall, baca novel, nonton, bahkan travelling ke luar kota.

Terdengar berat dan melelahkan atau sedikit seram? Memang. Tapi kalau dijalani akan terbiasa juga. Banyak hal menyenangkan yang saya alami juga saat kuliah, salahsatunya adalah kebersamaan bersama teman-teman, saling membantu mengerjakan tugas kelompok, belajar bersama menjelang ujian, dan masih banyak lagi yang percaya deh saat udah lulus bikin kangen pengen mengulang lagi, bahkan dosen killer pun kadang bikin kangen. Termasuk juga kenakalan semisal bolos kuliah terus titip absen sama teman (jangan ditiru ya!).

Puncak dari segala perjuangan di farmasi adalah skripsi yang bagi saya kelelahannya lebih lebih lagi. Bayangkan saja dimulai dari mencari tema, mengajukan tema hingga diacc pembimbing, pembuatan proposal, ujian proposal, proses pengumpulan data skripsi (bisa melalui penelitian di laboratorium maupun di lapangan), pengolahan data, penyusunan naskah skripsi, ujian skripsi. Tapi percayalah, semuanya terbayar tuntas saat memakai toga wisuda.

Dan perjuangan itu belum selesai, setelah meraih gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.), masih harus berjuang lagi setahun program profesi untuk meraih gelar Apoteker (Apt.). Program profesi sendiri dimulai dengan kuliah pembekalan setengah semester, satu setengah semester sisanya dihabiskan untuk praktek lapangan di apotek, puskesmas, dinas kesehatan, BPOM (praktek di keempat tempat ini wajib diikuti semua mahasiswa program profesi, yang diakhir praktek dilakukan ujian lisan atau sidang). Kemudian praktek di tempat peminatan, untuk bidang klinis akan praktek di Rumah Sakit, sedangkan untuk bidang industri praktek di berbagai industri farmasi. Diakhir praktek dilakukan ujian sidang sesuai bidang minat. Setelah lulus program profesi dilakukan prosesi sumpah apoteker.

Farmasi itu susah? Ya. Tapi juga menarik. Saya sendiri awalnya tidak pernah suka dengan jurusan kuliah saya jalani, tapi pada akhirnya pasti ada sisi yang menarik di Farmasi, banyak sekali bidang ilmu yang dipelajari, berat memang namun juga terasa luar biasa dan bolehlah sedikit berbangga karena berbagai bidang ilmu itu memperkaya wawasan kita.

Bidang pekerjaan setelah lulus? Luas sekali. Bisa mendirikan apotek sendiri, bekerja di RS, industri farmasi, dosen, instansi pemerintah (kemenkes, dinkes, BPOM), distributor sediaan farmasi (PBF atau Pedagang Besar Farmasi), guru SMK Farmasi, klinik kecantikan, dan masih banyak lagi.

Tika Rahmatillah Mustofa (tikamustika.wordpress.com)
Staf BPJS Kesehatan. Alumni Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Angkatan 2008, Program Profesi Apoteker Angkatan 96.



(disarikan dari belonomi.com)

APA SAJA YANG DIPELAJARI DI JURUSAN FARMASI



Farmasi (Bahasa Inggris: pharmacy, bahasa yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai di tahun 1400 – 1600′an.

Institusi farmasi eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.

Kelompok ini menekuni permasalahan yang berkaitan dengan pengujian dan pengembangan bahan serta sediaan Farmasi termasuk kosmetika dan makanan/minuman. Kegiatannya mencakup pengembangan dan modifikasi metode analisis maupun penerapannya terhadap berbagai bahan antara lain :

  • Pengujian mutu bahan baku obat maupun sediaan obat jadi
  • Pemantauan obat dan racun manusia dalam cairan tubuh manusia
  • Pengujian bahan tambahan dan cemaran sediaan kosmeti dan makanan/minuman.
  • Penelitian kimia bahan alam yang berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai obat atau food suplement.
  • Ekstraksi dan isolasi senyawa aktif dari bahan alam atau hasil fermentasi bahan limbah industri (udang, kelapa sawit, dlL
  • Elusidasi struktur senyawa aktif yang telah diisolasi.  

Apa yang dipelajari di farmasi? 

Dalam ilmu farmasi nantinya kamu akan mempelajari :
  • Senyawa Kimia
  • Kesehatan Manusia
  • Farmakologi
  • Kimia Lingkungan
  • Biologi Molekuler
  • Pembuatan Obat
  • Teknik Meracik Obat dan banyak lagi
Bidang apa aja yang dipelajari dalam farmasi?

Dalam ilmu farmasi setidaknya terdapat empat bidang, yaitu :

  1. Farmasi Klinik. Dalam bidang ini kamu akan mempelajari tentang kesehatan dan jenis obat apa yang sesuai, Bagi kamu yang ingin jadi apoteker, maka bidang farmasi inilah yang harus kamu dalami.
  2. Farmasi Industri. Dalam bidang ini kamu akan belajar bagaimana membuat dan meracik obat yang aman dan manjut serta sesuai dosisnya. Selain itu, kamu juga akan diajari masalah penanganan limbah industri serta masalah pemasaran obat itu sendiri.
  3. Farmasi Sains. Pada bidang ini dibahas proses pengembangan senyawa obat baru, sintesis obat, oprimasi penggunaan obat baru, sintesis obat, optimasi penggunaan obat, dan analisis terhadap senyawa lainnya. Bagi kamu yang ingin menjadi seorang peneliti farmasi, maka bidang inilah yang harus kamu kuasai.
  4. Farmasi Obat Tradisional. Dari namanya saja kita dapat menangkap bahwa obat trasisonal menjadi pokok bahasan utama dalam bidang ini. Di bidang ini akan dikaji secara empirik obat-obatan tradisional yang ada. Maksudnya, obat tradisional di sini adalah obat-obatan yang berasal dari alam dan hewan.

Gelar dan profesi apa yang diberikan setelah menyelsesaikan pendidikan di farmasi?

Pada awalnya kalau kamu lulus dari farmasi kamu akan mendapat gelar Sarjana Sains (S.Si) karena kebanyakan masih termasuk dalam fakultas MIPA. Namun, sekarang seiring dengan perkembangan dunia pendidikan farmasi yang ditandai banyaknya jurusan farmasi, maka farmasi memisahkan diri dari MIPA dan mengingat farmasi merupakan salah satu keprofesian, maka gelar S-1 pun berubah menjadi S.Far (Sarjana Farmasi). Bila kamu kemudian ingin menjadi seorang farmasis yang lebih profesional dan mempunyai kemampuan mendalam, maka kamu dapat mengikuti program pendidikan profesi yang lamanya sekitar dua sampai tiga semester. Setelah menyelesaikan pendidikan profesi ini, maka gelar di belakang namamu akan bertambah Apt. (Apoteker). Tentunya dengan gelar tersebut maka kamu bisa membuka praktek/apoteker sendiri.

Karier dan Dunia Nyata

Pilihan menjadi seorang ahli farmasi/apoteker merupakan salah satu pilihan yang sangat menjanjikan untuk mendapatkan pekerjaan. Perama-tama kamu jangan terpaku pada anggapan bahwa farmasi hanya bisa kerja di apoteker atau rumah sakit. Tahukah kamu? Bahwa banyak bidang pekerjaan yang bisa dimasuki oleh para “farmasian”. Ada tiga pekerjaan di bidang farmasi yang paling populer.

Apoteker (ahli farmasi)

Profesi inilah yang paling umum dan dikenal luas oleh masyarakat. Kamu bisa bekerja di apotek, rumah sakit, klinik umum/swasta, atau juga membuka apoteker sendiri. Pekerjaan seorang apoteker diantaranya meracik obat sesuai dengan pesanan dokter atau kebutuhan pasien, quality control obat, bahkan sampai pada jasa konsultasi obat.

Bidang Industri Farmasi

Namanya saja kerja di industri, tentunya lulusan farmasi akan bekerja di perusahaan-perusahaan farmasi dalam hal ini terkait dengan produksi obat. Contohnya Indofarma, Kimia Farma, Bayern, dan Dankos. Lulusan farmasi akan bekerja memformulasikan obat yang akan diproduksi melalui hasil riset di laboratorium perusahaan. Status sebagai karyawan membuat sejahteraan mereka ditanggung oleh perusahaan. Pekerjaan yang mereka lakukan juga termasuk quality control, manajemn mutu produk, serta research and development terhadap produksi obat.

Pendidik/Peneliti

Bidang pekerjaan yang satu ini merupakan bidang yang cocok bagi kamu yang bercita-cita menjadi doesn atau seorang peneliti. Kelebihan dari bidang ini adalah kamu bisa mengembangkan ilmu farmasi secara langsung melalui riset dan penelitain. Perlu diketahui pilihan untuk menjadi dosen farmasi/tenaga peneliti bukanlah pilihan yang terakhir. Adakalnya profesi ini justru menjadi sentral perkembangan ilmu dan jangan lupa kamu kerja sampingan sebagai konsultan atau staf ahli pemerintah, bahkan perusahaan swasta.


Daftar Universitas Farmasi Terbaik di Indonesia  
Jadi dari yang saya dapat terdapat 16 universitas dengan fakultas farmasi yang masuk kedalam 50 universitas terbaik seIndonesia (menurut Webometrics), angka di depan nama universitas menunjukkan peringkat universitas tersebut. 

1. UGM
2. ITB
3. UI
12. Unair
13. UII
15. UMM
17. Unpad
18. USU
19. UNHAS
21. UMY
22. UMS
30. Ahmad Dahlan University
32. Universitas Surabaya
37. Andalas University
39. Universitas Pancasila
41. Universitas Jember

Sumber: http://www.webometrics.info/rank_by_country.asp?country=id 

Sedangkan menurut 4ICU, terdapat 17 universitas dengan fakultas farmasi dari 50 universitas terbaik seIndonesia. Berikut list-nya: 

1 Institut Teknologi Bandung
2 Universitas Indonesia
3 Universitas Gadjah Mada
9 Universitas Airlangga
11 Universitas Sumatera Utara
12 Universitas Padjadjaran
13 Universitas Islam Indonesia
16 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
19 Universitas Surabaya
20 Universitas Muhammadiyah Malang
23 Universitas Muhammadiyah Surakarta
27 Universitas Andalas
28 Universitas Hasanuddin
31 Universitas Udayana
32 Universitas Ahmad Dahlan
39 Universitas Jenderal Soedirman 50 Universitas Mulawarman
Sumber: http://www.4icu.org/id/

Semoga artikel ini bermanfaat.



(sumber faluviekadiani.multiply)
(sumber : farmasi.ui.ac.id)
(sumber : http://id.wikipedia)

(disarikan dari belonomi.com)